"SELAMAT DATANG JANGAN LUPA TINGGALKAN KOMENTAR GAN..."

Senin, 28 Juni 2010

RENUNGAN BAGI SEMUA

Alkisah seorang raja yang kaya raya dan sangat baik, ia
mempunyai banyak sekali emas dan kuningan, karena terlalu
banyak sehingga antara emas dan kuningan tercampur menjadi satu.

Suatu hari raja yang baik hati ini memberikan hadiah emas
kepada seluruh rakyatnya, dia membuka gudangnya lalu
mempersilakan rakyatnya mengambil kepingan emas terserah
mereka.
Karena antara emas dan kuningan tercampur menjadi satu
sehingga sulit sekali di bedakan, mana yang emas dan mana yang
kuningan, lalu mana yang emasnya 24 karat dan mana yang emasnya hanya 1 karat,
namun ada peraturan dari sang raja,
yaitu apabila mereka sudah memilih dan mengambil satu dari emas itu,
mereka tidak boleh mengembalikannya lagi.

Tetapi raja menjanjikan bagi mereka yang mendapat emas hanya 1 karat
atau mereka yang mendapatkan kuningan, mereka dapat bekerja dikebun raja
dan merawat pemberian raja itu dengan baik, maka raja akan
menambah dan memberikan kadar karat itu sedikit demi sedikit.

Mendengar itu bersukacitalah rakyatnya, sambil mengelu-elukan
rajanya.
Mereka datang dari penjuru tempat, dan satu persatu dari mereka
dengan berhati-hati mengamat-amati benda-benda itu, waktu yang diberikan
kepada mereka semua ialah satu setengah hari, dengan perhitungan
setengah hari untuk memilih, setengah hari untuk merenungkan, dan
setengah hari lagi untuk memutuskan.
Para prajurit selalu siaga menjaga keamanan pemilihan emas
tersebut, karena tidak jarang terjadi perebutan emas yang sama
diantara mereka.

Selama proses pemilihan berlangsung, seorang prajurit mencoba
bertanya
kepada salah seorang rakyatnya, "apa yang kau amat-amati, sehingga
satu setengah hari kau habiskan waktumu disini?", jawab orang
itu "tentu
saja aku harus berhati-hati, aku harus mendapatkan emas 24 karat
itu",
lalu tanya prajurit itu lagi "seandainya emas 24 karat itu tidak
pernah ada, atau hanya ada satu diantara setumpuk emas ini, apakah
engkau masih saja mencarinya?, sedangkan waktumu sangat terbatas",
jawab
orang itu lagi "tentu saja tidak, aku akan mengambil emas terakhir
yang
ada
ditanganku begitu waktuku habis".
Lalu prajurit itu berkeliling dan ia menjumpai seorang yang tampan,
melihat
perangainya ia adalah seorang kaya, bertanyalah prajurit itu
kepadanya
"hai
orang kaya apa yang kau cari disini, bukankah engkau sudah lebih dari
cukup?" ,jawab orang kaya itu "bagiku hidup adalah uang,
kalau aku bisa mengambil emas ini, tentu saja itu berarti
menambah keuntunganku".
Kemudian prajurit itu kembali mengawasi satu persatu dari
mereka, maka tampak olehnya seseorang, yang sejak satu hari ia selalu
menggenggam kepingan emasnya, lalu dihampirinya orang itu "mengapa
engkau
diam di sini?, tidakkah engkau memilih emas-emas itu? atau tekadmu
sudah
bulat untuk mengambil emas itu?", mendengar perkataan prajurit itu,
orang
ini hanya diam saja, maka prajurit itu bertanya lagi "atau engkau
yakin
bahwa
itulah emas 24 karat, sehingga engkau tidak lagi berusaha mencari
yang lain?", orang itu masih terdiam, prajurit itu semakin
penasaran, lalu ia lebih mendekat lagi "tidakkah engkau mendengar
pertanyaanku?",
sambil menatap prajurit, orang itu menjawab "tuan saya ini orang
miskin,
saya tidak pernah tahu mana yang emas dan mana yang kuningan,
tetapi hati
saya
memilih emas ini, sayapun tidak tahu, berapa kadar emas ini,
atau jika ternyata emas ini hanya kuninganpun saya juga tidak tahu".
"lalu mengapa engkau tidak mencoba
bertanya kepada mereka, atau kepadaku kalau engkau tidak tahu"
tanya prajurit itu lagi. "Tuan emas dan kuningan ini milik
raja, jadi menurut saya hanya raja yang tahu, mana yang emas dan
mana yang kuningan, mana yang 1 karat dan mana yang 24 karat.
Tapi satu hal yang saya percaya janji raja untuk mengubah kuningan
menjadi emas itu yang lebih penting" jawabnya lugu.
Prajurit ini semakin penasaran "mengapa bisa begitu?", "bagi
saya berapapun kadar karat emas ini cukup buat saya, karena kalau
saya bekerja, saya membutuhkan waktu bertahun-tahun menabung untuk
membeli emas tuan" prajurit tampak tercengang mendengar jawaban dari orang
ini, lalu ia melanjutkan perkataannya "lagi pula tuan,
peraturannya saya tidak boleh menukar emas yang sudah saya ambil",
"tidakkah engkau mengambil emas-emas yang lain dan menukarkannya sekarang,
selagi masih ada waktu?" tanya prajurit lagi, "
saya sudah menggunakan waktu itu, kini waktu setengah hari terakhir saya,
inilah saatnya saya mengambil keputusan, jika saya gantikan emas ini dengan
yang lain, belum tentu saya mendapat yang lebih baik dari
punya saya ini, saya memutuskan untuk mengabdi pada raja dan
merawat milik saya ini, untuk menjadikannya emas yang murni",
tak lama lagi lonceng istana berbunyi, tanda berakhir sudah kegiatan
mereka. Lalu
raja keluar dan berdiri ditempat yang tinggi sambil berkata "wahai
rakyatku yang kukasihi, semua emas yang kau genggam itu adalah
hadiah yang telah kuberikan, sesuai dengan perjanjian, tidak
seorangpun diperbolehkan menukar ataupun menyia-nyiakan hadiah itu,
jika
didapati hal diatas maka orang itu akan mendapat hukuman karena ia
tidak menghargai raja" kata-kata raja itu disambut hangat oleh
rakyatnya. Lalu sekali lagi dihadapan rakyatnya raja ingin
memberitahu tentang satu hal" dan ketahuilah, bahwa sebenarnya
tidak ada emas 24 karat itu, hal ini dimaksudkan bahwa kalian
semua harus mengabdi kepada kerajaan, dan hanya akulah yang
dapat menambah jumlah karat itu, karena akulah yang memilikinya.

Selama satu setengah hari, setengah hari yang kedua yaitu
saat kuberikan waktu kepada kalian semua untuk merenungkan
pilihan, kalian kutunggu untuk datang kepadaku menanyakan
perihal emas itu, tetapi sayang sekali hanya satu orang yang
datang kepadaku untuk menanyakannya". Demikianlah raja yang
baik hati dan bijaksana itu mengajar rakyatnya, dan selama bertahun-
tahun
ia dengan sabar menambah karat satu persatu dari emas rakyatnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar