Kitab Weda meramalkan avatara Wishnu yang kesepuluh, Kalki, yang akan muncul pada akhir Kali Yuga. Kitab Wahyu (Revelation), yang merupakan bagian dari Injil, meramalkan bahwa Yesus akan datangkembali. Anehnya, kedua ramalan itumemiliki banyak persamaan. Mungkinkah keduanya membicarakan tokoh yang sama?
Konsep Waktu dalam Weda Sebelum itu, marilah kita telaah terlebih dahulu kosep waktu (kala) menurut Weda. Dalam Bhagavad-gita 11.23, Sri Krishna menyatakan : kalo ‘smi loka-ksayakrt “ Aku adalah waktu, Penghancur besar dunia-dunia”. Berbeda dengan konsep waktu di negara-negara Barat yang bersifat linier (garis lurus), kitab-kitab Weda memandang realita alam semesta ini dari sudut pandang perputaran atau siklus waktu yang disebut yuga. Fakta sejarah yang kita alami saat ini hanyalah salah satu bagian dari keseluruhan siklus waktu semesta yang berjalan secara kekal abadi yang dikenal dengan sebutan kala.
Sebaliknya, konsep waktu dalam ajaran Judeo-Kristen ataupun dalam konsep ilmu pengetahuan modern bersifat linier atau berupa garis lurus. Dalam konsep mereka, alam semesta ini tercipta, makhluk lain tercipta, muncullah/diciptakanlah manusia, manusia mencapai pembebasan, lalu alam semesta dileburkan. Titik! Mereka tidak memiliki informasi atau pengetahuan, misalnya, tentang apakah sebelum penciptaan alam semesta yang sekarang, pernah terjadi penciptaan sebelumnya? Apa yang terjadi setelah dunia ini kiamat, akankah ada penciptaan selanjutnya? Apa yang terjadi pada diri para makhluk hidup setelah dunia ini kiamat, bukankah roh tidak pernah meninggal? Kemana perginya roh-roh makhluk hidup itu? Jawabannya : Allah hu alam. “Hanya Allah yang Tahu”.
DOWNLOAD
Konsep Waktu dalam Weda Sebelum itu, marilah kita telaah terlebih dahulu kosep waktu (kala) menurut Weda. Dalam Bhagavad-gita 11.23, Sri Krishna menyatakan : kalo ‘smi loka-ksayakrt “ Aku adalah waktu, Penghancur besar dunia-dunia”. Berbeda dengan konsep waktu di negara-negara Barat yang bersifat linier (garis lurus), kitab-kitab Weda memandang realita alam semesta ini dari sudut pandang perputaran atau siklus waktu yang disebut yuga. Fakta sejarah yang kita alami saat ini hanyalah salah satu bagian dari keseluruhan siklus waktu semesta yang berjalan secara kekal abadi yang dikenal dengan sebutan kala.
Sebaliknya, konsep waktu dalam ajaran Judeo-Kristen ataupun dalam konsep ilmu pengetahuan modern bersifat linier atau berupa garis lurus. Dalam konsep mereka, alam semesta ini tercipta, makhluk lain tercipta, muncullah/diciptakanlah manusia, manusia mencapai pembebasan, lalu alam semesta dileburkan. Titik! Mereka tidak memiliki informasi atau pengetahuan, misalnya, tentang apakah sebelum penciptaan alam semesta yang sekarang, pernah terjadi penciptaan sebelumnya? Apa yang terjadi setelah dunia ini kiamat, akankah ada penciptaan selanjutnya? Apa yang terjadi pada diri para makhluk hidup setelah dunia ini kiamat, bukankah roh tidak pernah meninggal? Kemana perginya roh-roh makhluk hidup itu? Jawabannya : Allah hu alam. “Hanya Allah yang Tahu”.
DOWNLOAD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar